KOLABORASI BPMP PROVINSI PAPUA DAN PEMDA ASMAT LANJUTKAN MERDEKA BELAJAR
ASMAT, BPMP PROVINSI PAPUA. Merdeka Belajar merupakan upaya untuk mewujudkan kemerdekaan dalam belajar, dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk berpikir, berekspresi, berkarya, dan mengeksplorasi potensi yang ada dalam diri mereka. Hal ini menjadi tantangan bersama antar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah yaitu Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua dalam berkolaborasi dengan pemerintah Asmat dan stakeholder yang ada. Pada hari Rabu (7/8/2024) digelar talkshow membahas permasalahan-permasalahan serta dukungan nyata pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan bertempat di Cafe Tom, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
Berdasarkan data rapor pendidikan Kabupaten Asmat Tahun 2024, mengalami penuruan indeks capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 11,02. Hal ini yang menjadi inisiatif bagi BPMP Provinsi Papua bersama pemerintah daerah dan stakeholder yang ada untuk melakukan tindakan nyata mencari solusi bersama guna meningkatkan mutu pendidikan di Asmat.
Dalam kegiatan talkshow tersebut, Kepala BPMP Provinsi Papua Junus Simanggunsong menyampaikan kepada para pemangku kepentingan diantaranya Setda II Kabupaten Asmat, Kepala Dinas Pendidikan dan Bappeda untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan terutama melalui penerapan Kurikulum Merdeka di Asmat “Perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia berhubungan erat dengan pendidikan. Dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar, siswa dan guru diberikan kebebasan mengeksplorasi potensi yang ada dalam diri sesuai minat bakat mereka, sehingga mampu berfikir kreatif dan berinovatif mencari hal-hal baru”
Hal yang sama juga di sampaikan oleh pemangku kepentingan lainnya, dari perwakilan BPKAD mengatakan “Pendidikan harus menjadi salah satu program prioritas pembangunan. Menurutnya anggaran pendidikan harus lebih 20% sehingga mampu meningkatkan kompetensi guru yang nantinya berimbas kepada kualitas pembelajaran dikelas”
Namun kendala terberat di Kabupaten Asmat adalah hampir semua wilayahnya dikelilingi rawa-rawa dan dari satu kampung ke kampung lain harus ditempuh dengan perahu. Hal ini menyebabkan sekolah tidak berjalan secara maksimal.
Diakhir sesi, para pemangku kepentingan di Kabupaten Asmat berkomitmen untuk tetap melanjutkan kebijakan Merdeka Belajar karena adanya kebijakan ini anak-anak lebih berani untuk menampilkan minat dan bakatnya serta guru-guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran baik didalam kelas maupun di luar kelas. (Rwien